Debut Paul Pogba Comeback Setelah 811 Hari Absen
Paul Pogba akhirnya kembali bermain di pertandingan resmi setelah menunggu lebih dari dua tahun. Momen penting itu terjadi ketika AS Monaco menghadapi Rennes. Pogba masuk lapangan pada menit ke-85 dan mendapatkan sambutan luar biasa dari para suporter. Sorakan meriah terdengar di seluruh stadion karena publik telah lama menantikan penampilannya.
Setelah mengalami perjalanan panjang dan penuh tantangan, Pogba kembali menikmati atmosfer pertandingan kompetitif. Kembalinya ia ke lapangan bukan hanya simbol harapan bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi pendukung yang percaya bahwa kualitasnya masih relevan di sepakbola modern.
Laga Perdana Bersama Monaco
Walaupun Pogba akhirnya tampil, Monaco tetap mengalami malam yang berat. Sejak menit awal, lini belakang mereka kesulitan mengimbangi kecepatan Rennes. Situasi menjadi semakin sulit ketika Dennis Zakaria menerima kartu merah sebelum babak pertama berakhir. Kekurangan pemain membuat Monaco kehilangan kendali permainan.
Rennes memanfaatkan setiap peluang dan berhasil mencetak empat gol. Di sisi lain, Monaco hanya mampu membalas melalui gol Mika Biereth pada masa injury time. Walau skor berakhir 4-1, sorotan utama tetap tertuju pada kembalinya Pogba. Meskipun tidak menciptakan peluang besar, ia memberikan ketenangan di lini tengah pada menit-menit akhir pertandingan.
Kehadirannya kembali memberikan sinyal positif bagi klub. Banyak penggemar Monaco berharap Pogba dapat segera meningkatkan waktu bermainnya dalam beberapa pekan mendatang.
Perjalanan Kasus Doping
Comeback ini tidak terjadi begitu saja. Pogba menjalani perjalanan panjang setelah kasus doping yang terjadi pada Agustus 2023 saat ia masih berseragam Juventus. Ketika itu, ia dinyatakan positif mengonsumsi DHEA, sebuah steroid yang meningkatkan produksi hormon testosteron. Ia langsung dijatuhi skorsing sementara.
Proses hukum berjalan panjang. Pada Februari 2024, hukuman empat tahun dijatuhkan kepada Pogba. Keputusan tersebut membuat kariernya terasa berada di ujung tanduk. Namun, tim hukumnya membuktikan bahwa suplemen yang ia konsumsi terkontaminasi tanpa kesengajaan. Setelah serangkaian banding dan pengajuan bukti tambahan, hukumannya akhirnya dikurangi.
Perubahan ini membuat Pogba kembali berhak tampil pada Maret 2025. Meski begitu, Juventus memutuskan untuk mengakhiri kontraknya pada akhir 2024. Keputusan tersebut meninggalkan Pogba tanpa klub hingga AS Monaco datang menawarkan kontrak yang membuka jalan bagi kebangkitannya.
Proses Pemulihan dan Target Baru
Setelah resmi bergabung dengan Monaco, Pogba menjalani program reintroduksi yang dirancang secara khusus. Tim medis dan pelatih fisik Monaco ingin memastikan bahwa ia kembali bertanding tanpa risiko cedera berkelanjutan. Fokus utamanya adalah membangun kapasitas fisik agar ia sanggup tampil penuh 90 menit.
Pogba sadar bahwa perjalanan menuju kondisi terbaik akan memakan waktu. Namun, ia tetap menunjukkan optimisme. Dalam wawancaranya dengan Ligue 1+, ia menyampaikan bahwa comeback ini merupakan langkah awal dari perjalanan panjang.
Ia juga masih menyimpan ambisi untuk kembali memperkuat Timnas Prancis. Meski peluang tersebut tidak mudah, terutama menjelang Piala Dunia 2026, Pogba tetap menempatkan target itu sebagai motivasi utama. Dengan pengalaman besar di berbagai level kompetisi, ia percaya dapat memberikan kontribusi jika kembali mencapai kondisi terbaik.
Peran Pogba di Luar Lapangan
Selain kemampuan teknis, Pogba memiliki karakter kepemimpinan yang dibutuhkan oleh Monaco. Pelatih Sebastien Pocognoli menyebutkan bahwa Pogba memiliki peran penting dalam membangun mentalitas pemain muda di klub tersebut. Dengan pengalaman bermain di Juventus, Manchester United, dan Timnas Prancis, ia menjadi sosok panutan dalam ruang ganti.
Pocognoli memandang Pogba bukan hanya sebagai gelandang yang mampu mengatur ritme permainan, tetapi juga sebagai pemain senior yang dapat memberikan bimbingan. Dalam beberapa kesempatan, pelatih itu menekankan bahwa kehadiran Pogba mampu meningkatkan kepercayaan diri tim.
Bahkan sebelum comeback resmi, Pogba sering terlihat memberikan arahan kepada rekan setim saat latihan. Ia tetap aktif menunjukkan sikap profesional dan membantu pemain lain memahami instruksi taktikal. Peran ini menjadikan dirinya sebagai aset berharga, bukan hanya dari sisi teknis, tetapi juga psikologis.
Ambisi Bersama AS Monaco
Setelah laga comeback, fokus Pogba dan Monaco adalah meningkatkan posisi tim di klasemen Ligue 1. Saat ini Monaco berada di peringkat kedelapan, tetapi jarak poin terhadap tim peringkat empat sangat tipis. Jika Pogba dapat kembali ke performa terbaik, peluang Monaco untuk bersaing di papan atas semakin besar.
Pogba berharap bisa mendapatkan menit bermain lebih banyak dalam laga melawan PSG pada 29 November. Ia menyatakan kesiapannya untuk bekerja keras, mempelajari pola permainan tim, dan menyesuaikan diri dengan intensitas kompetisi Ligue 1.
Dengan motivasi tinggi dan dukungan penuh dari klub, Pogba ingin menunjukkan bahwa dirinya masih memiliki kualitas sebagai gelandang papan atas. Monaco memberikan wadah bagi dirinya untuk memulai babak baru, dan ia tampaknya ingin memanfaatkannya secara maksimal.
Penutup
Comeback Paul Pogba bukan hanya kisah tentang kembali bermain setelah absen panjang. Ini merupakan kisah ketahanan mental, perjalanan hukum yang rumit, dan tekad kuat untuk membuktikan diri kembali. Dengan dukungan penuh dari AS Monaco, Pogba kini menjalani babak baru dalam kariernya.
Perjalanan ini baru dimulai, tetapi yang jelas, Pogba sudah kembali ke tempat yang ia cintai: lapangan hijau.
Jangan lupa cek update terbaru artikel menarik lainnya di Pituluik.
Penggiat literasi digital, WordPress dan Blogger
website: alber.id , andesko.com , upbussines.com , pituluik.com
