BNPB Catat 1.135 Korban Jiwa Akibat Banjir di Aceh dan Sumatra

Banjir Aceh Sumatra
Banjir Aceh Sumatra

BNPB Rilis Data Terbaru Banjir Aceh Sumatra

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali merilis pembaruan terkait dampak banjir Aceh Sumatra yang disertai tanah longsor. Bencana besar ini melanda tiga provinsi sekaligus, yakni Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Hingga Jumat, 26 Desember 2025 pukul 11.48 WIB, jumlah korban jiwa terus bertambah dan kondisi di lapangan masih membutuhkan penanganan serius.

Berdasarkan laporan resmi Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana (Pusdatin BNPB), total korban meninggal dunia mencapai 1.135 jiwa. Selain itu, ratusan orang masih dinyatakan hilang, sementara ratusan ribu lainnya terpaksa meninggalkan rumah demi keselamatan.

Korban Jiwa Akibat Banjir dan Longsor Terus Bertambah

Seiring intensitas hujan yang tinggi, dampak banjir Aceh Sumatra semakin meluas. BNPB mencatat sebanyak 173 jiwa masih dalam status hilang. Di sisi lain, jumlah pengungsi telah menembus angka 489,6 ribu jiwa yang tersebar di berbagai titik pengungsian.

Kondisi ini menunjukkan bahwa bencana tidak hanya menelan korban jiwa, tetapi juga memukul kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, proses evakuasi dan distribusi bantuan menjadi fokus utama pemerintah dan relawan.

READ More  AirAsia : Mengapa Maskapai Murah Ini Jadi Pilihan Favorit Wisatawan Indonesia?

Rincian Korban Banjir Aceh Sumatra per Provinsi

Kondisi Terkini di Provinsi Aceh

Aceh menjadi wilayah dengan dampak terparah dalam peristiwa banjir Aceh Sumatra kali ini. Wilayah ini mengalami banjir bandang disertai longsor yang menghantam permukiman padat penduduk.

BNPB mencatat 503 jiwa meninggal dunia di Aceh. Selain itu, 31 orang masih dinyatakan hilang hingga saat ini. Sementara itu, jumlah warga yang mengungsi mencapai sekitar 466,6 ribu jiwa. Mereka tersebar di tenda-tenda darurat, sekolah, serta fasilitas umum lainnya.

Dampak Banjir di Sumatera Barat

Sementara itu, Sumatera Barat juga mengalami dampak signifikan akibat banjir Aceh Sumatra yang meluas. Daerah perbukitan dan aliran sungai menjadi titik rawan longsor dan luapan air.

Jumlah korban meninggal di Sumatera Barat tercatat sebanyak 261 jiwa. Selain itu, 72 orang masih belum ditemukan. Di sisi lain, sekitar 10 ribu warga terpaksa mengungsi demi menghindari risiko lanjutan.

Situasi Darurat di Sumatera Utara

Di Sumatera Utara, banjir dan longsor menyebabkan kerusakan serius di sejumlah kabupaten. Akses transportasi sempat terputus, sehingga menghambat penyaluran bantuan pada hari-hari awal bencana.

BNPB melaporkan sebanyak 371 jiwa meninggal dunia di provinsi ini. Selain itu, 70 orang masih dinyatakan hilang. Jumlah pengungsi di Sumatera Utara mencapai sekitar 13 ribu jiwa, dengan kebutuhan logistik yang terus meningkat.

Kerusakan Infrastruktur Akibat Banjir Aceh Sumatra

Selain korban manusia, banjir Aceh Sumatra juga meninggalkan jejak kerusakan infrastruktur yang sangat besar. BNPB mencatat total 157.838 rumah warga mengalami kerusakan, mulai dari rusak ringan hingga rata dengan tanah.

READ More  10 Bencana Alam Paling Banyak Menewaskan Manusia di Dunia

Kerusakan fasilitas umum juga terbilang masif. Sebanyak 215 fasilitas kesehatan dilaporkan terdampak, sehingga mengganggu layanan medis bagi korban bencana. Di sektor pendidikan, 3.188 fasilitas pendidikan mengalami kerusakan, yang berpotensi menghambat proses belajar mengajar dalam waktu lama.

Tidak hanya itu, sebanyak 806 rumah ibadah ikut terdampak. Infrastruktur transportasi pun mengalami kerusakan berat, dengan 98 jembatan terputus dan 101 ruas jalan tidak dapat dilalui. Kondisi ini membuat distribusi bantuan menjadi tantangan besar di lapangan.

Upaya Penanganan dan Bantuan Kemanusiaan

Dalam menghadapi banjir Aceh Sumatra, BNPB bersama pemerintah daerah, TNI, Polri, dan relawan terus mengintensifkan upaya penanganan darurat. Evakuasi korban masih berlangsung, terutama di wilayah yang sulit dijangkau.

Selain itu, bantuan kemanusiaan mulai berdatangan dari berbagai daerah. Solidaritas masyarakat Indonesia terlihat melalui pengiriman logistik, makanan, obat-obatan, hingga air bersih ke wilayah terdampak. Upaya ini diharapkan dapat meringankan beban para pengungsi.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meski penanganan terus dilakukan, tantangan di lapangan masih besar. Cuaca yang belum stabil berpotensi memicu banjir susulan. Oleh karena itu, kewaspadaan dan koordinasi lintas sektor menjadi kunci utama.

Ke depan, peristiwa banjir Aceh Sumatra ini menjadi pengingat pentingnya mitigasi bencana. Perbaikan tata ruang, pengelolaan lingkungan, serta edukasi kebencanaan perlu diperkuat agar risiko serupa dapat diminimalkan.

Dengan dukungan semua pihak, diharapkan proses pemulihan dapat berjalan lebih cepat. Para korban pun diharapkan segera mendapatkan tempat tinggal layak dan kehidupan yang lebih baik setelah bencana besar ini.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x