Mungkin dari namanya saja banyak yang menduga bahwa pepaya varietas baru tersebut berasal dari Amerika, California. Namun sebenarnya pepaya dengan rasa yang sangat manis dan segar tersebut merupakan penemuan dari seorang profesor pakar genetika dan pemuliaan tanaman asal Indonesia. Meskipun indkan bibitnya berasal dari Amerika, namun pemuliaan tanaman murni di Indonesia.
Indonesia cukup bangga dengan varietas pepaya tersebut karena keunggulannya dari varietas lainnya. Awalnya pepaya tersebut dinamai pepaya Callina, kemudian dinamakan pepaya California oleh para pedagang. Rasanya yang sangat manis dan daging buah yang empuk, tebal, segar serta lembut menjadikan pepaya jenis ini sebagai primadona baru di pasar buah Indonesia.
Pepaya jenis ini sangat menguntungkan baik petani, pedagang, maupun pembeli. Pasalnya, buah pepaya yang tumbuh sangat rimbun dalam satu pohon kira-kira 10-20 buah, satu buah pepaya bisa mencapai berat 2 kilogram. Banyak petani yang membudidayakan pepaya varietas ini sebagai peluang usaha baru yang sangat menjanjikan. Pedagang dan pembeli juga diuntungkan karena harga dan rasa buah.
Pepaya merupakan buah yang memang selain dagingnya yang lezat, kulitnya yang sangat tipis, juga sangat bermanfaat bagi manusia untuk membantu proses metabolisme dan kesehatan kulit. Dagingnya yang bisa di konsumsi baik mentah sebagai sayuran atau ketika sudah matang sebagai cocktail, camilan, minuman buah, dan jus. Tidak hanya buahnya, daunnya dan bunganya dapat di konsumsi.
Budidaya pohon pepaya California sudah mulai digandrungi di Indonesia semenjak hasil panen yang sangat menguntungkan dan minat masyarakat yang tinggi. Bibit pepaya tersebut pun sudah banyak ditemui di toko pertanian dan harganyapun bisa dikatakan sangat terjangkau jika dibandingkan hasil panen dan harga buah di pasaran yang memang sangat memuaskan.
Bagi para pemula yang ingin mencoba membudidayakan pepaya tersebut untuk pertama kalinya tidak perlu khawatir atau takut mencoba karena memang proses dari persiapan, pemilihan, penanaman, perawatan, hingga panen memang tidaklah rumit dan dirasa sangat gampang meskipun untuk orang yang baru pertama kali mencoba menanam pohon pepaya tersebut.
Berikut beberapa langkah singkat dan lengkap yang dapat dijadikan pedoman menanam buah idola masyarakat Indonesia.
1. Perhatikan kondisi iklim.
Dikarenakan pohon pepaya jenis ini hanya mampu bertahan sampai 4 tahun saja, maka sangat perlu memperhatikan kondisi iklim lingkungan tempat pepaya akan ditanam yakni berada pada ketinggian 700 mdpl, pH ke lembaban mencapai 6-7, suhu udara antara 25-30 derajat celsius dan yang terpenting daerah tersebut memiliki curah hujan 1000-2000 mm pertahun.
2. Kondisi lahan
Pastikan menyediakan lahan terbuk dan memiliki sistem drainase yang memadai. Tanah yang digunakan sebaiknya tanah yang gembur dan terbebas dari rumput liat maupun gulma lainnya.
Baca Juga: Budidaya Pisang Agar Cepat Panen
3. Pemilihan benih
Benih pepaya jenis ini sudah sangat banyak dijual di toko pertanian dengan harga yang terjangkau. Atau jika ingin melakukan pembibitan sendiri bisa menggunakan biji buah yang dibiarkan matang di pohon. Biji tersebut kemudian dikeringkan, direndam kemudian di seleksi. Jika mengapung berarti tidak sehat dan dibuang. Selanjutnya biji disimpan dan di peram dengan wadah yang lembab misalnya koran sampai biji beurubah menjadi tunas.
4. Penanaman
Penanaman sama saja dengan penanaman pada pepaya jenis lainnya.
5. Pemeliharaan
Perawatan rutin seperti biasa yakni penyiraman dan pemupukan. Pupuk yang digunakan di awal yakni pupuk kompos atau pupuk kandang kemudian pupuk NPK seminggu setelah masa tanam, KCI ketika pohon sudah mulai berbuah, dan menyemprotkan Regent, Bestox, Pestisida Akothion untuk menghindari hama dan penyakit.
6. Panen dan paska panen
Pepaya yang sudah berwarna sekitit kuning di bagian ujung sudah bisa dipanen. Sebaiknya menggunakan gunting atau pisau untuk memotong dan simpan di ruangan yang tertutup untuk menjaga kesegaran buah. Waktu panen buah pepaya califronia yakni periode 10 hari sekali.