Kokok ayam pelung yang melengkung panjang memang sudah menjadi ciri khasnya, namun demikian bagaimana jika si ayam mendadak malas berkokok.
Seperti juga dengan manusia, ayam pelung yang rajin berkokok karena ada kenyamanan, riang dan yang jelas sehat. Karena itu secara sederhana untuk membuat Ayam pelung rajin berkokok kita harus mengkondisikan ayam dalam kondisi yang sama.
Baca Juga: Panduan Dasar Untuk Peternakan Kelinci
Akan tetapi, faktor genetika juga sangat mempengaruhi kualitas kokok ayam pelung. Walaupun tidak menutup kemungkinan, ayam pelung dari keturunan bagus jika dipelihara dengan asal-asalan, gizi yang kurang, dan kandang yang tidak layak akan membuat ayam pelung urung berkokok.
Berikut ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kokok ayam pelung, antara lain :
Ayam pelung umumnya tidak dilepas berkeliaran seperti halnya ayam kampung, tapi dengan kandang khusus atau terbatas. Oleh karena itu, asupan gizi dan pemenuhan akan vitamin sangat tergantung pada sang pemiliknya. Jika ayam dibiarkan berkeliaran bebas maka mereka akan mencari dan mendapatkan makanan dari yang ditemui di alam bebas. Sehingga sangat penting memberikan makanan yang memenuhi syarat kecukupan gizi, vitamin dan mineral. Makanan yang mengandung protein tinggi juga sangat baik untuk kesehatan ayam pelung, lebih baik lagi diberikan dari sumber protein hewani yang masih mentah misalnya belut, ikan kecil, keong, siput dan lain sebagainya. Dan dapat dikombinasikan dengan sayuran dan buah-buahan seperti tomat, tauge dan lain sebagainya.
2. Kondisi Kesehatan
Ayam yang sedang mengalami masalah kesehatannya akan membuat malas untuk berkokok, karena itu pemilik ayam pelung harus peka dengan kesehatan ayam peliharaannya. Pada umumnya ayam yang kurang sehat akan terlihat dari gerak-geriknya yang lain dari biasanya. Misalnya saja makanan dan minuman yang diberikan tidak pernah dihabiskan.
3. Kebersihan Lingkungan dan Kandang
Kandang yang pengap, lembab dan kotor sangat mengganggu kenyamanan ayam pelung di kandang, sehingga akan membuat ayam malas berkokok. Sebaliknya kandang yang bersih dengan udara segar akan membuat ayam bergairah. Sinar matahari pagi yang masuk ke dalam kandang juga mempengaruhi ayam untuk rajin berkokok. Idealnya kandang ayam pelung menghadap timur dan selalu kering agar tidak lembab dan bau.
4. Perubahan Cuaca
Perubahan cuaca yang ekstrem akan membawa dampak terhadap gairah ayam pelung berkokok. Perubahan ini bisa dari cuaca yang dingin ke panas atau sebaliknya panas ke dingin yang berubah secara tiba-tiba dan drastis. Pada musim hujan diusahakan agar kandang ayam bisa terhindar dari pengaruh suhu dan air hujan, sehingga ayam tetap merasakan nyaman. Jika suhu dingin biasanya ayam mudah terserang penyakit pernafasan atau snot, sehingga suara menjadi serak bahkan pendek. Jika suhu malam dingin, kandang bisa ditambahkan korden atau pelindung lainnya. Pada saat suhu tibak-tiba panas, maka ayam mudah terkena dehidrasi yang berakibat tidak fit dan berkurang performanya.
Baca Juga: Cara Budidaya Belut Bagi Pemula – Peternakan
Sementara itu di bawah ini ada bebapa tips agar ayam pelung peliharaan Anda rajin berkokok. Ada beberapa hal yang patut di perhatikan, karena ada beberapa penggemar atau hobis yang memperlakukan ayammnya agar terus berkokok, baik untuk kontes atau sekedar kepuasan semata. Berikut beberapa cara merawat ayam pelung yang sering dilakukan penghobis:
1.Memberikan makanan berupa, beras merah, kacang hijau, dan gabah.
Penting pula memberikan ekstra food, pisang kepok yang sudah matang setiap pagi hari. Tujuannya agar suaranya tidak terlalu kristal dan halus. Selain itu, akan menghilangkan lendir yang ada di tenggorokan ayam pelung. Buah tomat juga baik untuk menghilangkan lendir di tenggorokan ayam pelung sehingga bagus untuk kokok ayam pelung.
2.Membersihkan tenggorokan ayam pelung dengan belut, ini salah satu cara unik penghobi sebelum kontes.
Belut utuh yang dimasukkan ke tenggorokan, dipercaya mampu membersihkan lendir dengan efektif dan tidak merusak pita suara. Berbeda dengan bulu, jadi lebih baik hindari membersihkan lendir pada tenggorokan dengan bulu ayam, karena dapat merusak pita suara. Setelah belut dipakai untuk membersihkan tenggorokan,dipotong-potong kecil dan diberikan kepada ayam pelung. Gizi yang terkandung pada belut sangat baik untuk kesehatan ayam pelung.
3.Memandikan dan menjemur ayam pelung.
Ayam pelung yang rajin dimandikan dan dijemur pada waktu pagi hari akan lebih sehat dan fit, sehingga lebih rajin berkokok. Yang penting diperhatikan adalah saat memandikan, jika matahari memang sudah cukup panas, hal ini dilakukan agar ayam tidak menjadi kedinginan.
4.Mengurangi bercampur atau kawin dengan ayam pelung betina.
Ayam pelung jantan yang sedang birahi cenderung berusaha untuk menarik lawan jenisnya dengan berkokok. Semakin rajin berkokok, semakin ia ingin menarik sang betina.