Ceritaku : Tantangan Seorang Guru

Artikel Ceritaku : tantangan seorang guru ini adalah artikel pembuka dari blog ini. Menjadi seorang guru atau pendidik merupakan cita-cita bagi sebagian anak, bagi sebagian seorang. Ketika masih kecil, mungkin sebagian kita ketika ditanya “ingin jadi apa …

guru

Artikel Ceritaku : tantangan seorang guru ini adalah artikel pembuka dari blog ini. Menjadi seorang guru atau pendidik merupakan cita-cita bagi sebagian anak, bagi sebagian seorang. Ketika masih kecil, mungkin sebagian kita ketika ditanya “ingin jadi apa nanti?”, akan menjawab “jadi guru”. Namun Benarkah ini merupakan keinginan kita setelah dewasa? Sayang sekali sebenarnya saya bukan salah satu anak yang menjawab begitu. Namun ketika dewasa ternyata nasib membawa kepada profesi guru 🙂

Realita kadang tak seindah apa yang dibayangkan, ketika anak-anak diberikan “gambaran” begitu mulianya sang guru, namun ketika telah masuk ke dalam dunia pendidikan, semua gambaran tersebut berganti. sosok guru hanyalah sebagai sebuah “pekerjaan untuk bisa dapat uang.” Maka tidak heran jika anak kuliahan diarahkan untuk menjadi guru agar mudah mendapat pekerjaan, pasti bekerja, tidak menganggur, peluang jadi PNS besar. Namun setelah dijalani, ternyata bekerja sebagai guru honor, uang minim, waktu terbuang banyak, akhirnya merasa pendapatan tidak sebanding dengan apa yang diharapkan. Ujung-ujungnya menjadi guru hanya karena “terjebak” oleh titel.Terjebak karena sudah Kuliah di jurusan keguruan.

Terjebak karena merasa sayang dengan gelar yang telah didapatkan yang susah payah diusahakan bertahun-tahun. Dengan kata lain, terjebak menjadi guru. Kira-kira begitulah yang saya rasakan awal-awal menjadi seorang “guru”. Saya menyadari bahwa ada yang salah dengan motivasi ini. Namun tentu saja semua ada hikmahnya. Bukan sekadar menjadi seorang yang bicara dihadapan murid. Namun menjadi figur yang dituntut bijaksana di setiap kondisi. pandai membagi waktu dan lainnya.

Seorang guru dituntut menjadi seorang “pendidik” namun jika motivasi salah, maka tentu predikat “pendidik” itu tidak bisa lagi disematkan pada seorang guru (senior sekalipun). Terlebih dizaman serba instan sekarang. Dimana yang muda sudah enggan hormat kepada yang tua. yang tua juga enggan peduli kepada yang muda.

sekian dulu artikel pembuka blog ini. Ceritaku : Tantangan seorang guru. Semoga bermanfaat.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments