Sering kali, pemilik rumah baru merasa cemas saat melihat dinding rumah retak, padahal baru saja selesai dibangun. Retakan ini dapat muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari retakan kecil yang tak terlalu mencolok hingga retakan besar yang mengganggu estetika dan kekokohan bangunan.
Masalah ini menjadi sangat umum di kalangan banyak orang dan sering kali menimbulkan rasa khawatir, terutama jika retakan tersebut terjadi pada rumah yang baru saja selesai dibangun.
Memang, banyak pemilik rumah yang merasa bingung dan frustasi dengan kondisi ini. Padahal, meskipun dinding rumah itu retak, tidak selalu berarti rumah tersebut akan runtuh.
Namun, penting untuk mengetahui penyebab dari keretakan ini agar bisa melakukan penanganan yang tepat. Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa menyebabkan dinding rumah baru retak.
Alasan Dinding Rumah Retak pada Rumah Baru
Keretakan pada dinding rumah baru bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang saling terkait. Berikut beberapa alasan diantaranya:
-
Kualitas Material yang Rendah
Salah satu penyebab utama terjadinya keretakan pada dinding rumah adalah penggunaan material bangunan yang berkualitas rendah. Dinding rumah yang dibangun dengan batu bata atau plesteran yang tidak memenuhi standar kualitas bisa berisiko lebih tinggi mengalami keretakan.
Penggunaan bahan yang kurang baik bisa mempengaruhi ketahanan dinding, terutama jika tidak diperhatikan dengan baik saat proses pembangunannya. Hal ini sering terjadi jika pemilihan material dilakukan dengan tergesa-gesa atau demi menekan biaya pembangunan.
-
Beban pada Dinding Terlalu Berat
Selain kualitas material, beban yang diterima oleh dinding rumah juga berpengaruh besar terhadap terjadinya keretakan. Dinding yang harus menahan beban berlebih, misalnya karena tiang penyangga yang tidak berfungsi dengan baik atau beban struktural yang terlalu berat, bisa mengalami keretakan.
Sebuah kolom atau tiang yang tidak sesuai standar atau kualitasnya buruk, bisa menyebabkan dinding tertekan lebih dari kapasitas yang seharusnya, yang berujung pada keretakan pada permukaan dinding.
-
Struktur Dinding Mengalami Kegagalan
Pada beberapa kasus, kegagalan struktural dapat menjadi penyebab utama munculnya retakan. Kerusakan pada struktur bangunan, baik itu akibat kesalahan perencanaan, pengaruh cuaca ekstrem, atau penggunaan bahan yang tidak sesuai, dapat menyebabkan dinding rumah menjadi rentan terhadap keretakan.
Kondisi seperti ini sering kali ditemukan pada rumah yang dibangun dengan pondasi yang kurang kokoh atau mengalami pergeseran.
-
Penurunan Permukaan Tanah
Fenomena alam yang sering tidak terduga seperti penurunan permukaan tanah dapat mempengaruhi kestabilan bangunan. Hal ini terjadi ketika tanah di bawah bangunan mengalami penurunan, yang bisa menyebabkan dinding rumah mengalami retak akibat pergeseran atau perbedaan tekanan.
Penurunan permukaan tanah ini bisa terjadi secara perlahan dalam beberapa tahun, meskipun dampaknya baru terasa saat dinding sudah menunjukkan retakan.
-
Campuran Semen yang Buruk
Proses pembangunan dinding rumah melibatkan campuran semen yang harus memiliki komposisi yang tepat antara semen, pasir, dan air. Jika campuran ini tidak sesuai atau menggunakan bahan yang tidak berkualitas, dinding dapat menjadi rapuh dan mudah retak.
Campuran semen yang buruk, seperti penggunaan pasir yang tercampur kotoran atau air yang terkontaminasi, bisa memperburuk kondisi dinding rumah. Bahkan, penggunaan semen yang sudah lama bisa memengaruhi kekuatan dinding dalam jangka panjang.
-
Faktor Perubahan Cuaca
Perubahan cuaca yang ekstrem, seperti perbedaan suhu yang drastis antara siang dan malam, juga dapat menjadi faktor penyebab dinding rumah retak meskipun masih baru. Perubahan suhu ini menyebabkan material bangunan mengembang dan menyusut, yang lama-kelamaan dapat menyebabkan dinding retak.
Dinding yang terpapar suhu panas cenderung mengembang, sementara ketika hujan datang dan suhu menurun, material tersebut akan menyusut. Proses ini yang terus berlangsung bisa menyebabkan munculnya retakan kecil yang tidak terlalu mengkhawatirkan.
Kesimpulan
Keretakan pada dinding rumah baru bukanlah masalah yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan, tetapi tetap perlu penanganan yang tepat agar tidak semakin memburuk. Dinding rumah retak yang disebabkan oleh perubahan cuaca atau pergeseran tanah ringan bisa diperbaiki dengan cara penambalan biasa.
Namun, jika keretakan yang terjadi disebabkan oleh faktor-faktor seperti kegagalan struktural atau kualitas material yang buruk, Anda perlu melakukan perbaikan lebih serius.
Untuk memperbaiki dinding rumah yang retak, langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah memastikan bahwa retakan tersebut benar-benar diatasi terlebih dahulu. Jangan terburu-buru untuk melakukan aplikasi pelapis atau pengecatan sebelum retakan tersebut diperbaiki.
Setelah perbaikan dilakukan, Anda dapat menggunakan produk pelapis seperti SikaCoat Plus yang dirancang khusus untuk memberikan perlindungan tambahan pada dinding rumah.
SikaCoat Plus memiliki sejumlah keunggulan, seperti ketahanan terhadap alkali, pengurangan waktu pengerjaan, dan kemudahan aplikasi. Produk ini juga memiliki kemampuan menutup yang sangat baik, elastisitas tinggi, serta stabilitas UV yang luar biasa.
Selain itu, SikaCoat Plus kedap air dan efektif dalam menutup retakan. Produk ini bisa diencerkan dengan air hingga 10%, yang hanya disarankan untuk aplikasi primer, dan memiliki konsumsi yang rendah.
Sika telah dikenal luas sebagai pemimpin dalam dunia konstruksi, dengan pengalaman lebih dari 114 tahun yang meliputi beragam proyek di tingkat global.
Salah satu bukti nyata dari keunggulan mereka adalah kontribusinya pada proyek Stasiun Berbagi Skuter Samocat di Finlandia, yang menunjukkan kemampuan Sika dalam mengelola proyek hingga skala internasional.
Selain itu, Sika menjadi pionir dalam memperkenalkan teknologi waterproofing berbasis semen di Indonesia, menegaskan perannya sebagai inovator terkemuka dalam pengembangan material konstruksi di negeri ini.
Dengan penanganan yang tepat dan pemilihan produk yang berkualitas dari Sika, dinding rumah retak bisa kembali terjaga kekokohannya. Jangan biarkan masalah retak pada dinding rumah baru menjadi masalah besar yang dapat mengganggu kenyamanan rumah Anda.