Nabi Idris as adalah nabi kedua setelah Nabi Adam as. Sebagai seorang nabi, Allah SWT memberinya mukjizat berupa kepandaian ilmu pengetahuan.
Dengan ilmu pengetahuan yang dimilikinya itulah Nabi Idris as mengajak kaumnya untuk memperbaiki akhlak dan moral mereka yang telah rusak.
Nabi Idris as mengajarkan cara menyembah kepada Allah SWT, bukan kepada berhala-berhala atau benda lain selain Allah SWT, yang telah mereka jalani selama ini.
Pada waktu itu, kuda masih belum menjadi hewan tunggangan. Namun Nabi Idris as sudah bisa menungganginya, sehingga kuda merupakan kendaraan yang paling disukai.
Sebagai nabi yang serba bisa, Nabi Idris as juga mengajarkan cara menjahit, berhitung dan menulis.
Nabi Idris as ini telah menerima 10 shlifah dari Allah SWT yang berisi ajaran kebenaran atau bisa disebut dengan lembaran wahyu Allah SWT.
Kitab itulah yang menjadi panutan dan tuntunan bagi Nabi Idris as untuk berdakwah, untuk mengajak kaumnya menuju jalan Allah SWT dengan benar.
Nabi Idris as mendapat julukan “Asadud Usud”, yang artinya singa dari segala singa, karena kegagahan dan keberaniannya.
Meskipun demikian, Nabi Idris as tidak bersifat semena-mena kepada orang yang takut kepadanya. Malah Nabi Idris as mengajak ke jalan Allah SWT dengan rasa kasih sayang serta pemaaf.
Itulah yang membuat Nabi Idris as banyak disukai, sehingga kaumnya yang semula berada dalam kesesatan, mengikutinya dn menuju kebaikan.
Rewriter: Alber