Monolog Descriptive lisan yang berterima
Pada standar kompetensi kurikulum bahasa Inggris SMP untuk kelas VII, ditawarkan dua jenis teks fungsional (Genre) pendek berupa monolog descriptivedan report. Dalam penelitian ini karena pelaksanaannya pada semester awal maka dipilih monolog descriptivesebab monolog recount dianggap lebih kompleks dalam kompetensi pendukung linguistik. Tujuan monolog descriptive adalah untuk mendeskripsikan ciri-ciri seseorang, benda atau tempat tertentu, misalnya berasal dari mana, warna, ukuran, kesukaan. Deskripsi hanya memberi informasi mengenai benda atau orang tertentu yang sedang dibahas saja misalnya My Cat, ciri-ciri kucing milik saya mungking berbeda dengan kucing-kucing yang lain. Monolog descriptive ini memiliki ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut: (1) Menggunakan The Simple Present Tense, (2) Menggunakan berbagai adjectives seperti: big, small, strong, red dan sebagainya, (3) Abverbials untuk memberikan informasi tambahan tentang perilaku seperti, fast, in the cage dan sebagainya
Siklus Lisan
Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (Kurikulum 2004) pelaksanaan pembelajaran dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus lisan yang terdiri dari keterampilan mendengar dan berbicara sedangkan siklus tulis terdiri dari keterampilan membaca dan menulis. Penelitian ini akan dilakukan pada siklus lisan dengan langkah-langkah pembelajaran yang mengkaitkan keterampilan mendengar dan berbicara secara bersama-sama dengan jenis penilaian untuk mengukur ketercapaian kompetensi berbicara yang berterima berupa unjuk kerja dengan kriteria penilaian meliputi kompetensi pendukung linguistik, sosiokultural dan pembentuk wacana ada aspek kosakata yang dikaitkan dengan pemahaman berbicara, pengucapan, tata bahasa, dan kompetensi strategi pada aspek kelancaran.
Diharapkan desain pembelajaran keterampilan mengungkapkan monolog descriptive bahasa Inggris lisan sederhana yang berterima akan menarik dan menyenangkan dengan menggunakan sistim ICARE, sebab dengan cara ini seluruh siswa akan berpartsisipasi dan terlibat komunikasi langsung dalam proses pembelajaran yang bermakna. Apabila seluruh siswa berpartisipasi dalam proses pembelajaran maka akan timbul motivasi siswa untuk belajar, meningkatkan rasa percaya diri, yang pada akhirnya keterampilan berbicara bahasa Inggris meningkat. Azies,S,(1996:93) berpendapat “…proses belajar berbicara dalam bahasa asing akan menjadi mudah jika pembelajar secara aktif terlibat dalam upaya-upaya untuk berkomunikasi”.