Panduan Budidaya Pepaya Dengan Teknik Cangkok

https://tipspetani.blogspot.com/2019/02/panduan-budidaya-pepaya-dengan-teknik.html
PEMBIBITAN PEPAYA DENGAN TEKNIK CANGKOK

Tanaman
pepaya umumnya dikembangbiakkan secara generatif yaitu dengan
penyemaian biji. Namun demikian sebagai alternatif dan variasi tanaman
ini dapat pula diperbanyak dengan cara vegetatif yaitu dengan pencangkokan yang memiliki beberapa keunggulan.

Keuntungan bibit pepaya hasil cangkok

Bibit pepaya
yang dihasilkan dari hasil cangkok akan memiliki sifat buah yang sama
dengan induknya. Sementara tanaman dari biji pepaya bisa menghasilkan
sifat buah yang bervariasi, terkadang berbeda dari induknya. Selain itu
tanaman pepaya hasil cangkok lebih cepat berbuah dan posisi buah jauh
lebih pendek dari tanaman hasil penyemaian biji.

Sementara
itu kelemahan pengembangan tanaman pepaya dengan metode cangkok ini
terkait terbatasnya jumlah cabang yang bisa dicangkok. Untuk kebun
dengan area luas yang besar kebutuhan akan bibit pepaya masih sukar
dipenuhi dengan bibit hasil cangkok sehingga pekebun lebih memilih bibit
hasil semai dari biji. Bibit cangkok pepaya cocok juga untuk di tanam
sebagai tabulampot.

Pemilihan Batang Cangkok
Tanaman
pepaya yang akan dicangkok sudah pernah berbuah dengan kualitas buah
yang baik. Tingkat kemanisan buah, ketebalan dan kekenyalan daging buah
biasanya menjadi ukuran. Batang yang dicangkok dapat diambil dari
cabang-cabang yang muncul dari batang utama tanaman atau dari
cabang-cabang dari tunas baru yang sengaja ditumbuhkan.

Tanaman
pepaya yang sudah lama berproduksi biasa tumbuh tinggi. Tanaman ini
bisa dibuat pendek lagi dengan cara pemotongan batang utama agar tumbuh
tunas-tunas yang baru. Sebagian dari tunas ini bisa dipelihara agar
berbuah lagi dan sebagian lagi dijadikan bahan cangkok. Agar batang
pepaya yang dipotong tidak busuk atau kemasukan air, bekas potongan bisa
ditutup dengan plastik.


Ada
beberapa cara pencangkokan pepaya diantara dengan melakukan penyayatan
cabang dan satu lagi dengan meretakkan cabang yang hendak dicangkok.
Sebelum dilakukan pencangkokan, cabang-cabang yang hendak dicangkok
hendaknya telah dipersiapkan terlebih dahulu.

Model Cangkok Sayatan
Pada
model ini, cabang yang hendak dicangkok disayat dengan menggunakan
pisau yang bersih dan tajam. Agar kedua permukaan sayatan tidak menyatu
kembali, pada sela antara kedua hasil sayatan ini diganjal dengan kayu.

https://tipspetani.blogspot.com/2019/02/panduan-budidaya-pepaya-dengan-teknik.html

https://tipspetani.blogspot.com/2019/02/panduan-budidaya-pepaya-dengan-teknik.html

https://tipspetani.blogspot.com/2019/02/panduan-budidaya-pepaya-dengan-teknik.html

Setelah
itu, pada area sayatan dapat dibungkus dengan dengan plastik yang diisi
media pencangkokan. Tanah yang dicampur dengan pupuk kandang dapat
dijadikan media cangkok. Terakhir pencangkokan diikat dengan erat
menggunakan tali. Buat juga lubang-lubang pada plastik dengan cara tusuk
pakai lidi. Lubang ini untuk memudahkan air masuk saat penyiraman
cangkokan.

https://tipspetani.blogspot.com/2019/02/panduan-budidaya-pepaya-dengan-teknik.html

https://tipspetani.blogspot.com/2019/02/panduan-budidaya-pepaya-dengan-teknik.html

Model Cangkok Retakan

Pada
model ini, cabang yang hendak dicangkok dibuat retakan pada pangkalnya.
Caranya dengan membengkokkan batang ke bawah hingga terjadi retakkan di
pangkal cabang. Setelah itu cabang dibengkokkan ke arah berlawanan
untuk mendapatkan retakkan di sisi yang lain. Saat melakukan
pembengkokan ini, jangan sampai cabang menjadi patah dan putus.

Langkah
berikutnya adalah membungkus pangkal cabang yang di bagian retakkan
tadi dengan plastik dan media, persis seperti pencangkokan biasa.

Agar
batang yang retak tadi tidak patah, perlu diberikan penyangga dari kayu
atau bambu. Tinggal menunggu apakah langkah pencangkokan berhasil atau
gagal.

Hasilnya akan seperti ini ?
Saat
ditengok pada hari ke-19, terlihat beberapa serabut akar berwarna putih
mulai menembus tanah dan terlihat dari luar lapisan plastik.
Kemungkinan akar-akar ini sudah mulai keluar saat cangkokan berusia 14
hari atau sekitar dua mingguan. Setelah akar tampak banyak dan terlihat
kuat, barulah nanti dipotong dan ditanam di tempat yang baru.

https://tipspetani.blogspot.com/2019/02/panduan-budidaya-pepaya-dengan-teknik.html
Pepaya, 30 hari setelah cangkok

Akar-akar
pada cangkok pepaya ini keluar pada bagian tepi-tepi sayatan batang
yang terbuka. Perakaran terlihat muncul mulai dari batas kayu pengganjal
kemudian melingkar bibir sayatan. Pada bekas sayatan bagian dalam tidak
nampak pertumbuhan akar.

https://tipspetani.blogspot.com/2019/02/panduan-budidaya-pepaya-dengan-teknik.html

https://tipspetani.blogspot.com/2019/02/panduan-budidaya-pepaya-dengan-teknik.html

Perakaran
cangkokan saat dibuka dan dibersihkan tanahnya, tentunya jika ingin
ditanam tidak perlu dibuka seperti ini. Bisa-bisa malah mati saat
ditanam.

Perangsang Akar
Praktek cangkok pepaya ini dilakukan tanpa menggunakan zat perangsang akar
maupun zat pengatur tumbuh (ZPT) untuk stimulan tumbuhnya akar. Sayatan
dibiarkan begitu saja tanpa tambahan zat-zat tersebut dan langsung
dibungkus saja dengan media tanah. Pada kenyataannya akar cangkokan
tetap tumbuh dari bekas sayatan meskipun memerlukan waktu yang sedikit
lebih lama.

Leave a Comment