Review Mitsubishi Lancer GTi di internet cukup sulit ditemukan, salah satu alasannya adalah mobilnya yang sudah berusia tua. Mitsubishi Lancer GTi diproduksi pada awal hingga medio dekade 1990-an.
Pernah mendengar Lancer DanGan? Yup, mobil ini merupakan mobil generasi penerus dari DanGan. Hanya saja jarang ada yang tahu. Mitsubishi Lancer GTi ini juga sebenarnya merupakan sedan berkode bodi CB5.
Sejarah Mitsubishi Lancer GTi
Nama Mitsubishi Lancer sendiri sebenarnya sudah ada sejak tahun 1970-an. Kala itu Mitsubishi merilis sebuah sedan yang hadir untuk pecinta kecepatan.
Mitsubishi Lancer GTi sendiri merupakan sedan generasi keenam yang ada di keluarga Lancer. Pertama kali dijual pada tahun 1993 hingga akhir 1996.
Kala itu ada dua varian yang ditawarkan, yakni GLXi dan GTi. Keduanya memiliki tampilan bodi yang sama, tetapi spesifikasi mesin dan interiornya punya perbedaan.
Mitsubishi Lancer CB4
Sebenarnya mobil varian GLXi ini lebih dikenal dengan sebutan Lancer Evo III oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Sebab bodinya sama dengan model Evolution III.
Salah satu kelebihan dari mobil ini adalah performa mesin yang mumpuni. Lancer CB4 dibekali dengan mesin berkapasitas 1.600 cc dengan kode 4G92.
Mesin ini berkofigurasi 4 silinder, SOHC, 16 katup segaris yang bisa mengeluarkan tenaga 113 hp @6.000 rpm. Transmisinya manual 5 percepatan dan otomatis.
Kala itu versi otomatis kurang disukai, lantaran transmisi manual sedang digemari oleh mayoritas masyarakat di Indonesia.
Mitsubishi Lancer CB5
Setelah varian GLXi, ada juga varian GTi yang merupakan tipe tertinggi di bawah Evolution. Varian ini mulai diluncurkan pada tahun 1995.
Dari segi bodi, benar-benar sama dengan CB4. Hanya saja perbedaannya terdapat di bagian interior dan bagian bodi saja.
Namun, mesin yang dipasangkan ke bodi CB5 ini lebih buas dibanding CB4 yakni 1.800 cc, 4 silinder, DOHC kode 4G93 dengan tenaga mencapai 135 hp @6.000 rpm.
Perbedaan Mitsubishi Lancer CB4 dan CB5
Bagi orang awam, cukup sulit membedakan antara Lancer CB4 dengan CB5. Tetapi tenang, Carmudian bisa lebih tahu dengan mengetahui sedikit perbedaannya.
- Mesin Lancer CB4 memakai 1.600 cc, sedangkan CB5 memakai 1.800 cc
- Bumper sedikit berbeda, lebih modern
- Sudah memakai fog lamp di bagian bumper depan
- Gril dibuat senada dengan bodi
- Mitsubishi Lancer CB5 sudah dibekali cakram di semua rodanya
- Memakai spoiler di bagasi belakang dengan lampu rem
- Jumlah lebih sedikit, hanya diproduksi 1995 sampai 1996
Beberapa hal di atas merupakan sedikit perbedaan dari Lancer CB4 dengan CB5. Bagi orang awam mobil ini bisa dibilang cukup jarang terlihat berkeliaran di Jakarta.
Review Mitsubishi Lancer GTi CB5
Bagi yang mau bernostalgia, Lancer dengan kode bodi CB5 ini masih layak dijadikan mobil harian. Sebab dimensinya terbilang kompak, atau malah cenderung kecil.
Panjangnya mencapai 4.375 mm, lebar 1.690 mm, dan tinggi 1.325 mm. Wheelbase-nya sendiri ada di angka 2.500 mm.
Eksterior Sporty
Jika dilihat, tampilan eksteriornya terlihat cukup sporty. Lampu depan seakan menyatu dengan lampu sein yang ada di ujung. Kap mesin juga terlihat pipih, menandakan sebuah mobil yang cepat.
Di bagian bawah bumper depan terdapat lips yang dibuat senada dengan warna bodi. Lalu ada juga lampu kabut di sisi kanan dan kiri bumper depan.
Beralih ke samping, desainnya khas seperti mobil di tahun 1990-an. Ramping, tidak mulai berlekuk manis dan desainnya sederhana.
Aslinya mobil ini memakai pelek dengan ukuran 14 inci. Ukuran PCD-nya memakai 4×100 yang mana memang menjadi ciri khas mobil-mobil Jepang di era tersebut.
Bagian belakang menurut kami menjadi salah satu bagian favorit untuk dilihat. Di belakang terdapat rear spoiler dengan adanya lampu rem.
Desain buritannya juga menandakan sebuah mobil yang sporty. Terdapat lampu rem, lampu mundur dan lampu sein yang semuanya masih memakai bohlam biasa.
Interior Mitsubishi Lancer GTi CB5 Sederhana
Bagian interior jika dilihat di tahun 2021 ini memang terasa sangat tua. Namun sebenarnya jika dilihat lebih dalam, interiornya terlihat cukup unik.
Bagian dasbor tengah lebih mengarah ke arah driver dibanding lurus ke arah belakang. Setirnya masih memakai palang 4, lalu instrumen clusternya memakai model analog.
Di masanya, Mitsubishi Lancer GTi termasuk mobil yang keren. Ia sudah dibekali radio AM/FM, AC dengan pengatur arah semburan angin, power steering, power window, dan pengaturan spion.
Satu hal yang wajib diketahui, interiornya terasa sempit. Baik untuk duduk di depan maupun di belakang rasanya kurang nyaman.
Maklum, mobil era 1990-an memang belum mengutamakan kenyamanan. Tetapi desain menjadi salah satu hal yang cukup bergengsi di era tersebut. Seluruh jok aslinya sudah memakai bahan fabric yang cukup enak untuk diduduki.
Performa Mesin Lumayan
Untuk ukuran mobil 1990-an, salah satu hal yang cukup menarik dari mobil ini adalah bagian mesin. Jujur saja mesinnya jika dikendarai terasa cukup menyenangkan.
Dengan catatan Carmudian mendapatkan unit dengan mesin yang masih oke. Jika mesinnya sudah jelek, rasanya performa mesin ini bakal terasa lemot dan boyo.
Mitsubishi Lancer GTi terkenal dengan performa di putaran atasnya. Sehingga semakin di gas, semakin buas juga tenaga di putaran mesin atasnya.
Kesenangan berkendara inilah yang ditawarkan oleh Mitsubishi kepada pecinta kecepatan di era 1990-an. Tak salah jika mobil ini dulunya cukup laris di Tanah Air.
Kaki-kaki Empuk
Saya pernah mencicipi Mitsubishi Lancer GTi ini beberapa waktu lalu. Ternyata mobil sedan sporty satu ini punya kaki-kaki yang cukup empuk.
Padahal unit yang saya coba waktu itu sudah memakai lowering kit lansiran Triple S menurut sang empunya. Namun, suspensinya terasa masih empuk dan tidak keras sama sekali.
Bayangkan saja jika mobil tersebut benar-benar diremajakan seperti spesifikasi pabriknya. Pasti rasa berkendaranya akan sangat nyaman sekali untuk digunakan sehari-hari.
Harga Spare Part
Bagaimana dengan harga spare part mobil ini? Terus terang, spare part mobil ini masih cukup mudah ditemui di pasaran.
Bahkan kita masih bisa membelinya secara online di marketplace. Hal ini jelas memudahkan pemilik untuk mendapatkan spare part fast moving maupun slow movingnya.
Namun, untuk urusan interior harga spare partnya terbilang cukup mahal. Sudah menjadi rumus wajib bagi semua mobil yang sudah tua jika harga spare part interiornya cukup mahal.
Sebab interior ini sebenarnya menjadi komponen yang jarang rusak. Jika rusak, cukup sulit mencari penggantinya sebab copotan mobil ini sudah tidak banyak lagi.
Setelah melihat review Mitsubishi Lancer GTi ini, Carmudian kira-kira masih mau membelinya atau tidak ya? Coba sampaikan di kolom komentar!
Sumber: Carmudi