Aktris papan atas Indonesia, Acha Septriasa, resmi bercerai dari sang mantan suami, Vicky Kharisma, pada 19 Mei 2025. Meski perjalanan rumah tangga keduanya telah berakhir, Acha membuat keputusan besar: tetap menetap di Australia, negara yang ia anggap sebagai rumah sejak satu dekade terakhir.
Keputusan itu tampak jelas ketika ia ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, pada Senin (27/10). Dalam pertemuan tersebut, Acha menjelaskan motivasinya yang kuat untuk tetap melanjutkan hidupnya di Negeri Kanguru meski harus menjalani ritme perjalanan bolak-balik Indonesia–Australia selama beberapa bulan terakhir.
Sudah Nyaman dan Merasa “Pulang” di Australia
Menurut bintang film Heart dan 99 Cahaya di Langit Eropa itu, keputusan untuk tidak kembali menetap di Indonesia bukan tanpa alasan. Baginya, Australia sudah menjadi bagian dari identitas hidupnya.
“Aku udah sepuluh tahun menjalani kehidupan di sana, memang sense of home-nya di sana. Rasanya berat banget kalau harus meninggalkan rumah,” ujar Acha.
Ia menambahkan bahwa kenyamanan itu bukan hanya miliknya sendiri, melainkan juga dirasakan oleh putrinya, Bridgia Kalina Kharisma.
“Bridgia sekolah di sana, dia happy karena nggak pisah sama teman-temannya,” lanjutnya.
Keputusan ini menunjukkan betapa pentingnya stabilitas pendidikan dan lingkungan sosial bagi putrinya. Acha menegaskan bahwa ia tidak berencana pindah ke Indonesia dalam waktu dekat, bahkan bersiap mempertahankan status permanent resident di Australia.
Sudah Siapkan Rencana Jangka Panjang
Tak hanya menetap, Acha juga telah menyiapkan strategi masa depan untuk Bridgia di Australia.
“Aku punya strategi supaya Bridgia bisa sekolah sampai high school di sana. Udah beli rumah juga kan,” katanya.
Dengan komitmen tersebut, Acha ingin memastikan masa depan sang anak tetap stabil meski kehidupan keluarga berubah.
Tetap Produktif di Dunia Film Indonesia
Meski tinggal di Australia, karier Acha di dunia perfilman Indonesia tidak berhenti. Ia justru mengungkapkan jadwal syuting yang sangat padat hingga tahun depan.
“Untuk sekarang ini lebih diutamakan yang di Indonesia karena film di sini masih padat sekali. Sampai tahun depan aku masih ada 3 film lagi yang akan syuting sampai April. Yang akan tayang ada 4. Jadi total ada 7 proyek.”
Keputusan tetap bekerja di Indonesia sekaligus menjaga kariernya, namun tetap memberi ruang bagi kehidupan keluarganya di Australia.
Pembagian Waktu & Co-Parenting dengan Mantan Suami
Acha juga berbagi tentang kesepakatan pengasuhan anak setelah perceraian. Ia menyebut pembagian waktu 60:40, dengan Acha memegang porsi lebih besar.
“Kemarin aku jaga Bridgia 11 minggu 5 hari. Ketika saya promosi film, Vicky jaga Bridgia 7 minggu. Pokoknya perbandingannya masih 60:40.”
Ia menegaskan bahwa sistem co-parenting berjalan dengan sangat baik dan penuh kerja sama.
Komunikasi dengan Anak: Jujur dan Hangat
Tak lupa, Acha berusaha memberikan pemahaman yang baik kepada putrinya mengenai kondisi keluarga sekarang.
“Harus lebih saling komunikatif dari hati ke hati. Sebelum tidur aku selalu pillow talk sama anak,” ujarnya.
Respon sang putri? Terharu dan membanggakan.
“Bridgia justru dewasa sekali. Dia sangat menerima.”
Di balik keputusan besar ini, Acha menegaskan bahwa yang utama adalah kesejahteraan emosional anak dan ketenangan hati dalam menjalani hidup baru pasca perceraian.
Kesimpulan
Pilihan Acha Septriasa untuk menetap di Australia mencerminkan:
✅ Stabilitas pendidikan dan kenyamanan anak
✅ Rasa “rumah” dan kehidupan yang telah dibangun selama 10 tahun
✅ Profesionalisme dalam melanjutkan karier di Indonesia
✅ Co-parenting yang sehat dan penuh dukungan
Di tengah tantangan hidup baru, Acha tetap menunjukkan keteguhan, kedewasaan, dan prioritas kuat terhadap keluarga dan karier.
Untuk info terbaru dunia hiburan dan kisah inspiratif lainnya, jangan lupa cek pembaruan di Pituluik!
